Mimpi itu......
Mimpi yang pernah surut itu kini mengguncah kenyataan lagi.
Mimpi yang berharap bisa bertemu, menyentuh guratan wajah menggemaskan.
Satu, dua, sepuluh, lima puluh.
Aku mau melihat ekspresi itu.
Aku mau turut andil mengantarkan tangan-tangan masa depan itu mendobrak kepalsuan negeri ini, dunia yang sudah aku muak melihatnya.
Setelah baca buku ini (moga bunda disayang allah - tere-liye), membuat aku ingin sekali terlibat didalamnya.
Semoga allah berikan kesempatan itu. Amien
silahkan mampir dan maaf jika blog ini tidak bermanfaat, hehehehehe hanya curahan iseng pemilik :D
Minggu, 22 Mei 2011
Kamis, 19 Mei 2011
galau tingkat universitas
salah itu tidak benar, tapi ini kesalahan yang menurutku benar aku lakukan.
Aku merasa benar untuk tetap peduli kepada siapapun.
Aku merasa benar, khawatirkan keadaannya.
Aku merasa benar karna aku memang takut kehilangannya.
Namun, jika kebenaran yang aku yakini diingkari.
Yasudahlah, aku bisa apa?
Aku merasa seperti orang bodoh yang mengkhawatirkan seseorang yang tidak peduli kekhawatiranku.
Aku merasa menjadi orang bodoh yang takut kehilangan orang yang tidak melihat ketakutanku.
Aku benci kehilangan!
Aku takut kehilangan!
Aku setengah hati jalani kehilangan!
Tapi kali ini aku mau hilang!
Hilang untuk dia mengerti arti kehilangan, meskipun tak ada rasa kehilanganku didirinya.
Aku merasa benar untuk tetap peduli kepada siapapun.
Aku merasa benar, khawatirkan keadaannya.
Aku merasa benar karna aku memang takut kehilangannya.
Namun, jika kebenaran yang aku yakini diingkari.
Yasudahlah, aku bisa apa?
Aku merasa seperti orang bodoh yang mengkhawatirkan seseorang yang tidak peduli kekhawatiranku.
Aku merasa menjadi orang bodoh yang takut kehilangan orang yang tidak melihat ketakutanku.
Aku benci kehilangan!
Aku takut kehilangan!
Aku setengah hati jalani kehilangan!
Tapi kali ini aku mau hilang!
Hilang untuk dia mengerti arti kehilangan, meskipun tak ada rasa kehilanganku didirinya.
Sabtu, 07 Mei 2011
Lenyap
Pernah terbersit untuk berlari, pergi meninggalkan keadaan ini.
Tapi aku bukan seorang pecundang yang tak bisa mengakhiri permainan ini.
Pernah terlintas untuk beralih, mengalihkan semuanya dan tak perlu dipusingkan lagi.
Tapi aku tak mampu mengalihkan penuh perhatianku tanpa ada sebagian pun tentang dirimu.
Aku takut...
Aku takut tak sempat untuk menuangkan semua yang ada.
Aku takut...
Aku takut tak bisa berpaling kesesuatu yang lebih pasti dibanding kamu.
Aku takut...
Aku takut terlambat untuk jujur tentang ini padamu.
Aku lebih takut untuk berkata kata yang nyatanya aku tak pahami.
Aku hanya mau LENYAP
Tapi aku bukan seorang pecundang yang tak bisa mengakhiri permainan ini.
Pernah terlintas untuk beralih, mengalihkan semuanya dan tak perlu dipusingkan lagi.
Tapi aku tak mampu mengalihkan penuh perhatianku tanpa ada sebagian pun tentang dirimu.
Aku takut...
Aku takut tak sempat untuk menuangkan semua yang ada.
Aku takut...
Aku takut tak bisa berpaling kesesuatu yang lebih pasti dibanding kamu.
Aku takut...
Aku takut terlambat untuk jujur tentang ini padamu.
Aku lebih takut untuk berkata kata yang nyatanya aku tak pahami.
Aku hanya mau LENYAP
Langganan:
Postingan (Atom)