Minggu, 29 Desember 2013

Jalan Di Kala Senja

Aku selalu suka saat senja mengintip malu-malu,
lalu pergi dan datang lagi esok hari
Kemudian pada lepas pantai aku bercerita tentang semilir angin yang kadang menyemburuimu

Di pelataran senja, awan menggantung pada sayap matahari
Meninggalkan kenangan yang hilir mudik memaki sejarah
Rebah dibatas pendar yang temaram tak selalu menenangkan,
Maka ku hitungi jejak-jejak misterius yang menuju ke arahmu

Sampailah kita di ujung jalan,
Kamu akan selalu jadi jalan pulang untukku
Kamu akan selalu jadi penuntun jalan untuk hatiku yang tersesat