Aku selalu suka
saat senja mengintip malu-malu,
lalu pergi dan
datang lagi esok hari
Kemudian pada lepas
pantai aku bercerita tentang semilir angin yang kadang menyemburuimu
Di pelataran
senja, awan menggantung pada sayap matahari
Meninggalkan
kenangan yang hilir mudik memaki sejarah
Rebah
dibatas pendar yang temaram tak selalu menenangkan,
Maka ku
hitungi jejak-jejak misterius yang menuju ke arahmu
Sampailah
kita di ujung jalan,
Kamu
akan selalu jadi jalan pulang untukku
Kamu
akan selalu jadi penuntun jalan untuk hatiku yang tersesat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar