Sebenarnya saya paling benci berada dikeadaan ini, tidak
berawal namun sulit tuk mengakhiri.
Tidak pernah ada niatan saya untuk berada di tengah tengah
keadaan yang sangat runyam dan memposisikan saya pada tempat yang sebenarnya
tidak saya mengerti sama sekali. Lalu, saya harus bagaimana?
Saat ini, saya terlihat seperti pemeran antagonis yang menyudutkan
sesama gendernya. Padahal saya tidak pernah berbuat apapun yang membuat saya
mengintimidasi sesama gender. Berbicara tentang salah dan benar, saya merasa
benar ketika saya memposisikan sebagai teman dan mendengarkan setiap cerita
serta memberi sedikit masukan. Namun, ini terlihat salah ketika persoalan mulai
menguak dan berada pada level yang lebih
complicated lagi. Saya tetap menyalahkan perbuatan yang saya anggap salah. Tapi
lagi lagi saya tetap terkena imbasnya, saya pun mengerti dan coba menerima itu.
Mungkin benar saya salah, dengan menjawab seadanya yang saya
tahu ketika ditanyakan hal yang sedikit saya tahu, atau saya harus pura pura
bodoh ketika dihadapkan pada hal yang saya sedikit tahu?
Yang pasti saya merasa tidak pernah menyudutkan seseorang
dan membuatnya berada pada keadaan terpuruk. Saya selalu mengingatkan seseorang
untuk memikirkan kembali setiap tindakannya yang saya anggap terlalu egois. Saya
juga selalu memposisikan diri sebagai sesama gender yang pasti merasakan hal
yang sama ketika diperlakuakan seperti itu. Entah mengasihani diri sendiri atau
orang lain, yang pasti saya merasakan feel
yang sama ketika saya menjadi pendengar yang baik.
Lewat ini, saya meminta maaf atas kesalahan yang kalian
anggap salah. Kalian saudara saya, jadi tak ada sedikit pun niat saya untuk
membeda-bedakan. Semuanya sama, benar jika benar dan sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar