Ku berlari namun lelah
ku berjalan tapi tertinggal
ku berhenti, sudah sesak.
Bayang itu nyatanya menggerogoti percaya.
Aku sudah muak dengan angan-angan tak tentu ini.
Mengapa harus aku lagi yang mengalah?
Membenahi rasa yang kembali menguak kepermukaan dan hempaskan semua.
Susah payah aku menyusunnya dengan hati.
Kerapuhan ini bagai bom yang kapan saja siap meledak.
Sudah, sudah, hancur.
Tak mampu ku berkata, hanya mampu gambarkan keresahan tentang masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar